Makassar, 28/3/2013
Mencintaimu,
sesuatu yang tak bisa aku hindari
Begitu kuat
perasaan yang ku rasakan
Dirimu
hadir, disaat aku rindu kan belaian
Terpanah aku
akan cinta yang kau tancapkan
....
Lirik itu terdengar merdu dan menusuk kalbu. Ahh.... lagi..lagi...
dan lagi panah asmara kembali mengenaiku, dan sangat tak bisa ku hindari.
Bayangnya memenuhi langit-langit kamar ini, tawanya seolah hadir diantara nada
lagu. Pernikahan itu tinggal 60 hari lagi, tapi aku masih saja tebayang
olehnya, yang akan segera menjadi milik orang lain. Entahlah, sedih mungkin
iya, tapi bayangan senyumnya saja membuatku melayang. Bahagia, mungkin iya. Tuhan,
biarkan aku menikmati saat-saat terakhir ini. Biarkan aku memiliki senyumnya,
cukup itu saja, tak perlu hatinya karena aku persis tahu bahwa ada penghuni
diruang hatinya dan aku tak mungkin memaksa untuk masuk. Dan tak mungkin bagiku
untuk menjadi tamu. Biarkan aku menikmati dari jauh, memperhatikan dari jauh.
Aku hanya butuh senyumnya, sekali senyumnya adalah energi terbesar bagiku. Bertemu denganya, berbicara
dengannya adalah anugrah terindah yang pernah ada. Biarkan ku simpan rasa yang
tak akan pernah dia sadari. Jika
bersanding dengan orang lain membuat dia bahagia, itu cukup bagiku. Iya, aku
hanya ingin satu, dia bahagia. Biarkan
aku menikmati ini, dan biarkan waktu yang membawa mu pergi, biarkan waktu yang
mengubur kenangan ini, dan biarkan waktu yang mengobati sakit yang ada. Tapi biarkan aku tetap disini, dikamar ini,
tertutup dan menikmati duniaku sendiri. Akan tiba masanya, pintu itu akan
terbuka. Iya..suatu saat nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar